Persentasi Inovasi Sintaks Model Pembelajaran PjBL dan Dampaknya
Definisi Model Project Based Learning
Pembelajarn berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar para siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam satu wadah berupa proyek pembelajaran (Abidin, 2013:169). Namun menurut Wena (2011:145) pembelajaran berbasis proyek adalah sebuat model pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Model pembelajar berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang secara langsung melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk mengerjakan dan menyelesaikan sebuah proyek pembelajaran, serta dalam pembelajaran berbasis proyek ini menekankan aktivitas siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang bersifat open-ended dan mengaplikasi pengetahuan mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah produk otentik.
Sintaks Model Project Based Learning
Menurut Daryanto, (2011:27-28), langkah-langkah Project Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Penentuan pertanyaan mendasar (staert with the essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topic yang sesuai dengan realitas dunianyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
2. Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3. Menyusun jadwal (create a schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
a. Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek
b. Membuat deadline menyelesaikan proyek
c. Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru
d. Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek
e. Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4. Monitor peserta didik dan pengajuan proyek (monitor the students and the progress of the project)
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
5. Menguji hasil (assessthe outcorne)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran perikutnya.
6. Mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience)
Pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Berikut merupakan inovasi sintaks
Materi : Elektrokimia
Model : Project Based Learning (PJBL)
NO
|
MODEL KONVENSIONAL
|
INOVASI SINTAKS MODEL
|
DAMPAK BERPIKIR SISWA
|
Pertemuan
1
|
|||
1
|
Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
Question)
|
Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
Question)
|
|
Pembelajaran
dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi
penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
|
Pembelajaran
dimulai dengan pertanyaan esensial
Mengaitkan
materi elektrokimia dengan materi sebelumnya (reaksi kimia)
|
Berpikir kritis
|
|
Mengambil
topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata
|
Mengambil
topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata
“Apakah kalian tau besi dari tempat duduk kalian itu ada
lapisan bagian luarnya?”
|
Berpikir kritis
|
|
Dimulai
dengan sebuah investigas mendalam dan topik yang diangkat relevan untuk para peserta
didik.
|
Dimulai
dengan sebuah investigas mendalam dan topik yang diangkat relevan untuk para
peserta didik.
“apa
nama yang melapisi bagian terluar dari
dari besi ini?”
“untuk
apa dilapisi?”
“Bagaimana
cara melapisinya?”
Dari
diskusi tersebut dengan perlahan siswa diiring kemateri.
Dari
banyak pendapat siswa kita dapat melakukan pembenaran tentang materi
elektrokimia dengan proses elektrolisis, kemudian lanjut dengan pertanyaan
“apa
saja yang dapat dilapisi dengan proses elektrolisis?”
|
Berpikir kritis
dan berpikir kreatif
|
|
2
|
Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
|
Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
|
|
Perencanaan
dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan
demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan
bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
|
Perencanaan
dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.
Mengarahkan
siswa untuk memilih proses elektrolisis yang akan dipraktikuman untuk tugas
kelompok, dengan kelompok dipilih secara random.
Dengan
syarat pemilihan tema yaitu tentang pelapisan dengan proses elektrolisis, dan
memiliki manfaat, dengan alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan tema
proyek.
|
Berpikir kreatif
|
|
3
|
Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
|
Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
|
|
Pengajar
dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
(1)
membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
(2)
membuat deadline penyelesaian proyek,
(3)membawa
peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
(4)
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan
dengan proyek,dan
(5)
meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan
suatu cara.
|
Pengajar
dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek
(1)
membuat
timeline untuk menyelesaikan proyek,
Misalnya
“dengan waktu pengerjaan proyek selama 4 hari”
(2)
membuat
deadline penyelesaian proyek,
“Harus
selsai pada pertemuan selanjutnya”
(3)membawa
peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
Memberi
kesempatan siswa untuk bertanya tentang proyek yang akan mereka kerjakan.
(3)
membimbing
peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek,dan
Kita
dapat melakukan/meluruskan kesalah pahaman pada siswa tentang proyek yang
akan dikerjakan
(5)
meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan
suatu cara.
|
Berpikir kreatif
|
|
4
|
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students
and the Progress of the Project)
|
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the
Students and the Progress of the Project)
|
|
Pengajar
bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik
selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi
peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi
mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
|
Dalam
tahap ini saya ingin membuat classroom, yang berfungsi untuk :
-
Jika ada siswa yang mengajukan pertanyaan saya bisa menjawab langsung, atau
juga bisa dijawab oleh teman-temannya
-untuk
pengumpulan video hasil proyek
Dijelaskan
caranya kepada siswa.
Agar
dapat dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.
|
Berpikir kritis
dan berpikir kreatif
|
|
Pertemuan
2
|
|||
5
|
Menguji Hasil (Assess the Outcome)
|
Menguji Hasil (Assess the Outcome)
|
|
Penilaian
dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan
dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
|
Siswa
melakukan hasil dari proyek
Dan
guru dapat menilai.
Penilaian
dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar,
berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,memberi
umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
|
Berpikir kreatif
|
|
6
|
Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
|
Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
|
|
Pada akhir
proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar
dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja
selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnyy ditemukan suatu temuan
baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap
pertama pembelajaran
|
Pada akhir
proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta
untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek.
Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki
kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnyy ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran
|
Sember:
https://nursbio.wordpress.com/2016/10/02/sintaks-model-pembelajaran-discovery-pbl-dan-pjbl/
https://www.academia.edu/7367349/Contoh_Sintak_Model_Pembelajaran_dan_Aktivitas_Pembelajaran_5M
Permasalahan:
1. apakah inovasi tersebut benar-benar dapat menimbulkan berpikir kritis/kreatif dari siswa?
2. apakah model yang saya inovasikan sudah dapat diterapkan di kelas?
1. apakah inovasi tersebut benar-benar dapat menimbulkan berpikir kritis/kreatif dari siswa?
2. apakah model yang saya inovasikan sudah dapat diterapkan di kelas?
3. Berikan saran dan pendapat anda tentang inovasi sintaks model yang saya buat?
saya akan menjawab pertanyaan esa yakni apakah inovasi tersebut benar-benar dapat menimbulkan berpikir kritis/kreatif dari siswa?
BalasHapusmenurut saya hasil modifikasi sintaks yang esa buat dapat memunculkan kemampuan berpikir kritis siswa maupun kreatif namun disini esa belum menspesifikasikan lagi lebih lanjut indikator apa yang akan menjadi patokan munculnya kemampuan tersebut jadi belum bisa tergambar dengan jelas. selin itu muncul atau tidaknya kemmapuan berpikir siswa tergantung kepada guru dalam menginisiasi siswa untuk dapat bernalar secara kritis maupun kreatif, selain itu perencanaan proyek siswa sebelumnya harus dimatangkan terlebih dahulu agar tidak tumpang tindih dengan alokasi waktu untuk materi selanjutnya karena kan seperti yang kita ketahui alokasi waktu belaajr disekoh terbatas.
Alokasi waktu yang bagaimana yang kakak maksud, ini kan saya sudah mengalokasikan waktu penerapan model PjBL dengan 2 pertemuan?
HapusYa menurut saya sintaks yang esa buat sudah baik dan sintaks ini bisa menimbulkan berfikir kreatif dan berfikir kritis. Dan untuk melihat keefektifannya sebaiknya diuji cobakan dulu sintaks ini dalam beberapa pertemuan agar terlihat apakah efektif dan untuk melihat efektifnya juga disesuaikan dengan kondisi dari peserta didik yang diajarkan dan juga sarana prasarana serta lingkungannya.
BalasHapusLalu apakah inovasi yang saya buat sudah leyak untuk diterapkan di kelas?
HapusMenurut pendapat saya inovasi sintaks model yang dibuat oleh esa sudah cukup baik dan dapat memunculkan kemampuan berpikir kritis siswa maupun kemampuan berpikir kreatif namun saran saya indikator apa yang akan menjadi patokan munculnya kemampuan tersebut masih belum tergambar dengan jelas lebih baik di rinci lagi.
BalasHapusindikator dalam bentuk yang bagaimana yang anda maksud, apakah memunculkan indikator berpikir kritis/kreatif? atau indikator materi?
Hapussaya akan menjawab pertanyaan esa yakni apakah inovasi tersebut benar-benar dapat menimbulkan berpikir kritis/kreatif dari siswa?
BalasHapusmenurut saya modifikasinya sudah bagus, cuma bagian kritis dan kreatifnya masih samar-samar maka, indikator kritis dan kreatif siswa itu perlu dimunculkan sehingga tampak bagian-bagian yang perlu kritis dan kreatis
saya juga sependapat dengan kak tri bahwa inovasi sintak yang dibuat sudah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis ataupun kreatif siswa dilihat dari langkah-langkah yang telah dibuat seperti guru membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru dan Memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang proyek yang akan mereka kerjakan. namun untuk pada bagian dampaknya perlu dibuat indikator-indikatornya agar samar-samar sehingga tampak bagian-bagian yang perlu kritis dan kreatis
HapusMenurut saya inovasi yang kak esa buat sudah bagus dan baik namun saya sependapat dengan kak tri dan kak fira bahwa bagian kritis dan kreatifnya masih samar-samar maka, indikator kritis dan kreatif siswa itu perlu dimunculkan sehingga tampak bagian-bagian yang perlu kritis dan kreatis
HapusSaya sependapat dengan teman teman bahwa bagian kritis dan kreatifnya masih samar-samar maka, indikator kritis dan kreatif siswa itu perlu dimunculkan sehingga tampak bagian-bagian yang perlu kritis dan kreatis
HapusBerikan saran dan pendapat anda tentang inovasi sintaks model yang saya buat?
BalasHapusmenurut saya yang telah saudari buat sudah bagus, secara teori telah memunculkan keterampilan berpikir kritis/kreatif. masukan yang saya berikan adalah kemepuan/keterampilan berpikir kritis/kreatif ini tidak dijelaskan secara rinci oleh saudari Esa siswanya/apa yang dilakukan siswa itu sehingga ia dikatakan kemepuan/keterampilan berpikir kritis/kreatif.
menurut saya inovasi sintaks yang esa buat sudah dapat memunculkan berpikir kreatif/kritis siswa namun saya rasa produk dari penerapan elektrokimia ini harus jelas dan dekat dgn kehidupan sehari" siswa, sehingga nantinya pembelajaran elektrokimia ini lebih bermakna.
BalasHapussaya akan menjawab pertanyaan esa yakni apakah inovasi tersebut benar-benar dapat menimbulkan berpikir kritis/kreatif dari siswa?
BalasHapusmenurut saya hasil modifikasi sintaks yang esa buat dapat memunculkan kemampuan berpikir kritis siswa maupun kreatif namun disini esa belum menspesifikasikan lagi lebih lanjut indikator apa yang akan diharapkan muncul pada siswa. sintak yang dbuat masih seperti urutan sintak aslinya tanpa dimodivikasi, namun dirinci dan ditambah dampak befikir kritis dan kreatif nya.tepai secara keseluruhan sudah bagus.
sependapat dengan dani bahwa hasil modifikasi sintaks yang esa buat dapat memunculkan kemampuan berpikir kritis siswa maupun kreatif namun disini esa belum menspesifikasikan lagi lebih lanjut indikator apa yang akan diharapkan muncul pada siswa. sintak yang dbuat masih seperti urutan sintak aslinya tanpa dimodivikasi, namun dirinci dan ditambah dampak befikir kritis dan kreatif nya
Hapusapakah model yang saya inovasikan sudah dapat diterapkan di kelas?
BalasHapusMenurut saya sudah bisa diterapkan, karena cukup layak sebuah inovasi yang jelas indikator yang diharapkan muncul disebutkan
apakah model yang saya inovasikan sudah dapat diterapkan di kelas?
BalasHapusMenurut saya sudah bisa di uji coba di kelas disesuaikan dengan kondisi dari peserta didik yang diajarkan dan juga sarana prasarana serta lingkungannya.
Dan yg sudah saudari esa buat sudah harus merangkum indikator ketercapaian dalam tujuan pembelajaran yang akan di capai.