Materi 7: Penyusunan Rubrik Penilaian Kreatifitas (Berpikir Kreatif)

Teori Tentang Berpikir Kreatif – Perspektif supranatural adalah pandangan tradisional tentang brepikir kreatif. Di dalam perspektif ini, orang yang kreatif dilahirkan dan tidak dibuat kreatif melalui pelatihan. Perspektif rasionalisme meghadirkan proses kreatif dalam hal konsekuensi-konsekuensi alami yang dihasilkan dari penerapan prinsip-prinsip universal. Pandangan  ini menyatakan bahwa semua kegiatan dari dunia kita saling melengkapi satu sama lainnya. Perspektif developmental menghadirkan sebuah pandangan yang menyeluruh tentang bagaimana berpikir kreatif berkembang saat individu tumbuh menjadi dewasa.

Pengertian Berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir kreatif terdiri dari dua suku kata yaitu berpikir dan kreatif, berpikir itu sendiri merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Terdapat bermacam-macam cara berpikir antara lain berpikir vertikal, lateral, kritis analitis, kreatif, dan strategis. Menurut Harriman, berpikir kreatif adalah suatu pemikiran yang berusaha menciptakan gagasan yang baru. Berpikir kreatif dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seseorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru oleh arena itu berpikir kreatif termasuk kedalam ranah kognitif.
Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk berpikir secara konsisten dan terus-menerus dalam upaya menghasilkan sesuatu yang kreatif / original yang sesuai. Berpikir kreatif menggunakan benda-benda atau ide-ide yang sudah ada dan terwujud dalam pikiran kita proses nyata sebenarnya terjadi. Proses ini tidak harus selalu membuat konsep baru, meskipun hasil akhirnya dapat dilihat sebagai sesuatu hasil baru dari penggabungan dua atau lebih konsep yang sudah ada.
Halper (Oga: 2013) menjelaskan bahwa berpikir kreatif sering pula disebut berpikir divergen, artinya adalah memberikan bermacam-macam kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang sama. Menurut Langrehr, terdapat tiga jenis informasi yang disimpan atau diingat dalam otak. Ketiga jenis informasi itu adalah : (1) Isi (content) yaitu apa yang dipikirkan tentang berbagai simbol, angka, kata, kalimat, fakta, aturan, metode, dan sebagainya; (2) Perasaan (feelings) tentang isi; (3) Pertanyaan (questions) yang digunakan untuk memproses atau untuk mempergunakan isi. Oleh karena itu seorang anak dapat memiliki tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan isi, kecerdasan emosional, dan kecerdasan memproses.
Beberapa keterampilan berpikir yang dapat meningkatkan kecerdasan memproses adalah keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan mengorganisir otak, dan keterampilan analisis. Kurikulum 2006 yang dikenal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memasukkan keterampilan-keterampilan berpikir yang harus dikuasai anak disamping materi isi yang merupakan pemahaman konsep.
Manurut Silver 1997 (Oga, 2013: 11) menjelaskan bahwa untuk menilai berpikir kratif anak-anak dan orang dewasa sering digunakan “The Torance Tests of Creative Thinking (TTCT)”. Tiga komponen kunci yang dinilai dalam kreativitas menggunakan TTCT adalah kefasihan (Fluency), fleksibilitas dan kebaruan (Novelty). Kefasihan mengacu pada banyaknya ide-ide yang dibuat dalam merespon sebuah perintah. Fleksibilitas tampak pada perubahan-perubahan pendekatan ketika merespon perintah. Kebaruan merupakan keaslian ide yang dibuat dalam merespon perintah. Gagasan ketiga aspek berpikir kreatif tersebut diadaptasi oleh beberapa ahli dalam matematik.
Indikator penilaiaan kemampuan berpikir kreatif siswa (kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan) menggunakan pengajuan masalah dan pemecahan masalah. Berdasarkan indikator tersebut, penulias bermaksud untuk menghadirkan sebuah soal yang mengembangkan pemecahan masalah didalam soalnya.
Kriteria-kriteria berpikir kreatif berhubungan dengan pemecahan masalah yaitu kefasiahan, fleksibilitas dan kebaruan dimana dalam kefasihan mengacu kepada terdapat banyak ide-ide yang diberikan siswa pada satu masalah dengan maksud yang sama. Fleksibilitas mengacu pada penyelesaiaan masalah yang berbeda terkait dengan kemampuan siswa sendiri. Sedangkan kebaruan adalah kemampuan siswa untuk menghadirkan permasalahan dengan pemecahan masalah yang berbeda. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat tabel indikator yang dibuat oleh Silver pada Tabel di bawah ini.
Tabel Indikator Berpikir Kreatif
Pemecahan masalah
Komponen kreativitas
Pengajuan masalah
Siswa menyelesaikan masalah dengan bermacam-macam Interpretasi solusi dan jawaban
Kefasihan
Siswa membuat banyak masalah yang dapat dipecahkan siswa berbagi masalah yang diajukan
Siswa menyelesaikan (atau menyatakan atau justifikasi) dalam satu cara, kemudian dengan cara lain siswa mendiskusikan berbagai metode penyelesaian
Fleksibilitas
Siswa mengajukan masalah yang dapat dipecahkan dengan cara-cara yang berbeda. siswa menggunakan pendekatan “what-if-not?” Untuk mengajukan masalah.
Siswa memeriksa berbagai metode penyelesaian atau jawaban-jawaban (pernyataan-2 atau justifikasi-2) kemudian membuat metode lain yang berbeda.
Kebaruan
Siswa memeriksa beberapa masalah yang diajukan kemudian mengajukan suatu masalah yang berbeda.
Menurut model discovery strategy ini ada dua proses utama yang merupakan tahap berpikir kreatif yaitu fase generatif dan fase penjelajahan. Dalam fase generatif individu mengkonstruk representasi mental yang menunjuk pada struktur pre-inventif dan meningkatkan kemampuan temuan kreatif. Dalam fase penjelajahan kemampuan tersebut terkait dengan ide-ide kreatif yang menghasilkan fase inventif  kreatif, termasuk asosiasi sintesa analogi transfer dan reduksi materi melalui transformasi kategorisasi.
Ahli pendidikan moderen merumuskan bahwa belajar adalah suatu  bentuk pertmbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang  tanpa mengenal batas usia dan berlangsung seumur hidup. Dengan demikian belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah prilakunya, jadi hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan prilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar.
Dengan demikian dalam belajar kreatif harus melibatkan komponen-komponen pengalaman belajar yang paling menyenangkan dan paling tidak menyenangkan lalu menemukan bahwa pengalaman dalam proses belajar kreatif sangat mungkin berada  di antara pengalaman-penglaman belajar yang sangat menenangkan, pengalama-pengalaman yang sangat memberikan kepuasan kepada kita dan yang sangat bernilai bagi kita.
Semiawan (Lubard, 2005) memberikan empat alasan mengapa belajar kreatif itu penting.
  1. Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu siswa agar mereka lebihmampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri.
  2.  Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan.
  3.  Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehiduppan kita. Banyak pengalamankreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan bagi kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.
  4.  Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.

ALASAN PENTING BERPIKIR KREATIF
1. Kreativitas menghubungkan semuanya
2. Kreativitas mengajarkan kita berhitung
3. Kreativitas membuat kita memiliki tekad lebih kuat
4. Kreativitas membuat kita lebih menghargai proses
5. Kreativitas membuatmu lebih kuat dan fleksibel
6. Kreativitas menciptakan pemikiran yang lebih positif
7. Kreativitas memberi rasa kebebasan
Karakteristik Orang Berpikir Kreatif biasanya adalah:
1. Sering menolak teknik yang standar dalam menyelesaikan masalah
2. Mempunyai ketertarikan yang luas dalam masalah yang berkaitan maupun tidak berkaitan dengan dirinya
3. Mampu memandang suatu masalah dari berbagai perspektif
4. Cenderung menatap dunia secara relatif dan kontekstual, bukannya secara universal atau absolut
5. Biasanya melakukan pendekatan trial and error dalam menyelesaikan permasalahan yang memberikan alternatif, berorientasi ke depan dan bersikap optimis dalam menghadapi perubahan demi suatu kemajuan.
Orang memiliki pemikiran kreatif akan memiliki kebiasaan yang mungkin tidak dilakukan oleh orang lain, seperti:
  • Ingin tahu
  • Mencari masalah
  • Menikmati tantangan
  • Optimis
  • Mampu membedakan penilaian
  • Nyaman dengan imajinasi
  • Melihat masalah sebagai peluang
  • Melihat masalah sebagai hal yang menarik
  • Masalah dapat diterima secara emosional
  • Menantang anggapan/ praduga
  • Tidak mudah menyerah, berusaha keras.

Berikut merupakan komponen berpikir kreatif:
No.
Indikator
Perilaku
1.
Berpikir lancar (fluency)

Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran dalam penyelesaian masalah
Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari yang lain
2.
Berpikir luwes (flexibility)
Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda
Dapat menerapkan konsep, sifat, atau aturan dalam contoh pemecahan masalah
Menghasilkan gagasan yang bervariasi
3.
Berpikir orisinil (originalty)
Mencetuskan masalah, gagasan atau hal-hal yang tidak terpikirkan orang lain

Menciptakan ide-ide atau hasil karya yang berbeda dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru
4.
Berpikir detail (elaboration)

Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain
Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci

Pedoman Penilaian Instrumen Berpikir Kreatif
Aspek
Skor
Kriteria
Kelancaran/Fluency
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang benar dan alasan yang lengkap
3
Memberikan lebih dari satu jawaban yang benar, tetapi alasannya kurang tepat
2
Memberikan satu jawaban yang benar, tetapi alasannya  tidak tepat
1
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
0
Tidak ada jawaban
Keluwesan/Flexibility
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda disertai dengan alasan yang lengkap
3
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda, tetapi alasannya kurang tepat
2
Memberikan satu jawaban, tetapi alasannya tidak tepat
1
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
0
Tidak ada jawaban
Keaslian/Originality
4
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud secara lengkap dan tepat
3
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud, tetapi kurang lengkap dan tepat
2
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang dimaksud dan tidak tepat
1
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak dapat dipahami
0
Tidak ada jawaban
Kerincian/Elaboration
4
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci dan benar
3
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci, tetapi belum lengkap
2
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi kurang terinci
1
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi tidak terinci
0
Tidak ada jawaban



Karakteristik tingkat kemampuan berpikir kreatif
Tingkatan Kemampuan
Karakteristik
Tingkat 4 (sangat kreatif)
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu solusi dan dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesikannya. Salah satu solusi memenuhi aspek originality (kebaruan). Beberapa masalah yang dibangun memenuhi aspek originality, flexibility, dan fluency.
Tingkat 3 (kreatif)
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu solusi, tetapi tidak bisa mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Satu solusi memenuhi aspek originality. Pada tingkat ini juga peserta didik dapat mengembangkan cara lain untuk memecahkan permasalahan (flexibility), namun tidak memiliki cara yang berbeda dari yang lain (originality).
Tingkat 2 (cukup kreatif)
Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan satu solusi yang sifatnya berbeda dari yang lain (originality) namun tidak memenuhi aspekfluency dan flexibility atau peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dengan mengembangkan solusinya (flexibility) namun bukan hal yang baru dan bukan pula jawaban lancar.
Tingkat 1 (kurang kreatif)
Peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih dari satu solusi (fluency) tetapi tidak dapat mengembangkan solusinya dan tidak memenuhi aspek kebaruan.
Tingkat 0
(tidak kreatif)
Peserta didik tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih dari satu solusi dan tidak dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Serta peserta didik juga tidak bisa menimbulkan solusi baru.

Pedoman penskoran soal berpikir kreatif matematis (Fitriarosah (2016:246))
Aspek
Skor
Kriteria
Kelancaran/Fluency
4
Memberikan lebih dari dua solusjawaban yang benar sertaseluruhnymenggunakan strategi dan prosedur matematis yangsesuadengan analisa argumen lengkap
3
Memberikan lebih darsatu solusjawaban yang benar sertahampir seluruhnymenggunakan strategi dan prosedurmatematis yang sesuadengan memberikan alasan lebih lengkap
2
Memberikan satu solusjawaban yang benar serta menggunakanstrategi dan prosedur matematis yang sesuai denganmenggunakan alasan tidak rinci
1
Memberikan satu solusjawaban yang benaatamenggunakanstrategi dan prosedur matematis yang sesuai, namun tidak disertaialasan
0
Tidak ada jawaban
Keluwesan/Flexibility
4
Menemukan lebih dari satu cara dalam menyelesaikan masalahserta seluruhnya menggunakan strategi dan prosedur matematisyang sesuai
3
Menemukan lebih dari satu cara dalam menyelesaikan masalahserta hampir seluruhnya menggunakan strategi dan prosedurmatematis yang sesuai
2
Menemukan satu cara dalam menyelesaikan masalah sertamenggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai tanpadisertai alasan yang lengkap
1
Menemukan satu cara dalam menyelesaikan masalah namunmenggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai tanpadisertai alasan
0
Tidak ada Jawaban
Keaslian/Originality
4
Menggambarkan penyelesaian dari masalah yang diberikandengan cara yanberbeda dari orang lain serta sesuai dengankonsep yang dimaksud secara lengkap dan tepat
3
Menggambarkan penyelesaian dari masalah yang diberikandengan cara yanberbeda dari orang lain serta sesuai dengankonsep yang dimaksud namun kurang lengkap dan tepat
2
Menggambarkan penyelesaian dari masalah yang diberikandengan cara yanberbeda dari orang lain namun tidak sesuai dengan konsep yang dimaksud dan tidak lengkap
1
Menggambarkan penyelesaian dari masalah yang diberikandengan cara yang berbeda dari orang lain tanpa disertai alasan
0
Tidak ada jawaban
Elaborasi/Elaboration
4
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci dan benar
3
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci namun analisa argumen belum lengkap
2
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan kurang terinci dan benar
1
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikantidak terinci
0
Tidak ada jawaban

Contoh  Rubrik Penilaian Kreativitas Siswa dengan menggunakan soal Essay

Butir Soal
Level jawaban
Jawaban
Skor
apa contoh koloid yang anda ketahui? berikan alasan mengapa contoh yang anda berika adalah koloid!
4
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 4 indikator kreativitas
4
3
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 3 indikator kreativitas
3
2
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 2 indikator kreativitas
2
1
Jika siswa mampu menjawab soal hanya dengan minimal 1 indikaator kreativitas
1
Mengapa koloid terlihat homogen secara maksroskopis sedangkan secara mikroskopis heterogen?
4
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 4 indikator kreativitas
4
3
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 3 indikator kreativitas
3
2
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 2 indikator kreativitas
2
1
Jika siswa mampu menjawab soal hanya dengan minimal 1 indikaator kreativitas
1


Permasalahan :
Menurut anda pada materi kimia yang bagaimana yang bisa dilakukan penilaian kreatif siswa? bagaimana kita seorang guru memunculkan kreativitas dari siswa? apakah kreatif ini termasuk pada penilaian pada kurikulum 2013?

Komentar

  1. bagaimana kita seorang guru memunculkan kreativitas dari siswa?

    1. Hargai pertanyaan dan khayalan tidak biasa siswa. Banyak bertanya adalah salah satu bentuk kreativitas siswa. Mereka akan mengritisi segala sesuatu. Imajinasi yang sangat luar biasa, terkadang membuat guru geleng-geleng kepala. Sebagai fasilitator, sebaiknya guru tidak membatasi ide dan hal-hal yang ingin mereka ketahui. Berikan jawaban terbaik, dan coba kaitkan dengan pengalaman sehari-hari.
    2. Coba memanfaatkan visual. Biar bagaimanapun, melihat gambar dan warna akan jauh lebih menarik ketimbang hanya sekedar tulisan. Sering-sering menunjukkan berbagai lukisan, gambar/foto dan video inspiratif pada siswa. Kemudian, guru bisa meminta siswa untuk membuat cerita terhadap apa yang mereka lihat.
    3. Permainan kreatif. Kegiatan belajar mengajar dapat dibuat lebih bervariasi dengan mengaplikasikan permainan kreatif. Nah, permainan kreatif ini dapat dilakukan dengan mencoba hal yang disukai siswa.
    4. Perbanyak project. Guru bisa menyeimbangkan teori dan praktek dengan memberikan project. Dari sebuah project, siswa akan banyak berimajinasi dan menuangkan ide-ide kreatifnya. Siswa juga akan terpancing untuk menemukan solusi pada setiap project yang dijalankan.
    5. Pasang karya siswa di kelas. Sebagai apresiasi, pajanglah hasil karya siswa di sepanjang kelas, bahkan sekolah.
    6. Melakukan eksperimen sederhana.

    BalasHapus
  2. saya akan menjawab pertanyaan esa :

    bagaimana kita seorang guru memunculkan kreativitas dari siswa?

    saya sependapat dengan rini bahwa memunculkan kreativitas dari siswa dengan cara :
    1. Hargai pertanyaan dan khayalan tidak biasa siswa. Banyak bertanya adalah salah satu bentuk kreativitas siswa. Mereka akan mengritisi segala sesuatu. Imajinasi yang sangat luar biasa, terkadang membuat guru geleng-geleng kepala. Sebagai fasilitator, sebaiknya guru tidak membatasi ide dan hal-hal yang ingin mereka ketahui. Berikan jawaban terbaik, dan coba kaitkan dengan pengalaman sehari-hari.
    2. Coba memanfaatkan visual. Biar bagaimanapun, melihat gambar dan warna akan jauh lebih menarik ketimbang hanya sekedar tulisan. Sering-sering menunjukkan berbagai lukisan, gambar/foto dan video inspiratif pada siswa. Kemudian, guru bisa meminta siswa untuk membuat cerita terhadap apa yang mereka lihat.
    3. Permainan kreatif. Kegiatan belajar mengajar dapat dibuat lebih bervariasi dengan mengaplikasikan permainan kreatif. Nah, permainan kreatif ini dapat dilakukan dengan mencoba hal yang disukai siswa.
    4. Perbanyak project. Guru bisa menyeimbangkan teori dan praktek dengan memberikan project. Dari sebuah project, siswa akan banyak berimajinasi dan menuangkan ide-ide kreatifnya. Siswa juga akan terpancing untuk menemukan solusi pada setiap project yang dijalankan.
    5. Pasang karya siswa di kelas. Sebagai apresiasi, pajanglah hasil karya siswa di sepanjang kelas, bahkan sekolah.
    6. Melakukan eksperimen sederhana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan teman-teman diatas, namun bagi saya menciptakan suasana belajar yang kondusif jauh lebih penting agar siswa nyaman dan bisa mengeksplorasi pengetahuan dan bisa mengembangkan kreatifitasnya.

      Hapus
  3. saya akan menjawab pertanyaan esa, yakni bagaimana kita seorang guru memunculkan kreativitas dari siswa? apakah kreatif ini termasuk pada penilaian pada kurikulum 2013?

    menurut saya kreatif ini merupakan bagian dari apa yang ingin dicapai oleh pendidikan nasional atau merupakan paradigma 21st century skills yakni individu yang memiliki 4C, literat, berkarakter serta mampu berkompetisi dalam kehidupan dimasyarakat. salah satu C yang menjadi fokus yakni creativity/kreativitas. nah guru sebagai pengajar untuk memunculkan bahkan meningkatkan kreativitas siswa berarti haruslah menyediakan kesempatan seluas-luasnya untuk dapat mengeksplorasi hal-hal baru dan menemukan hal-hal baru seperti konsep bahkan inovasi yang belum pernah ada sebelumnya, hal ini bisa dimulai dengan guru mengganti model pembelajaran yang biasanya digunakan (memaksimalkan) dengan berbasis proyek (PjBL), discovery learning, inquiry learning, PBL, nah jika model yang dipilih sdh memungkinkan siswa untuk memunculkan kreativitasnya, guru juga sebaiknya menyusun/merencanakan bentuk penilaian yang lebih fokus ke kreativitas tsb, seperti membuat rubrik berdasarkan dimensi aptitude dan non-aptitude pada kreativitas.

    BalasHapus
  4. Menurut anda pada materi kimia yang bagaimana yang bisa dilakukan penilaian kreatif siswa?
    .
    Menurut saya berpikir kreatif dapat berkembang pada materi kimia yang sifatnya kontekstual dan aplikasinya dapat memunculkan permasalahan y. Contohnya seperti Larutan asam basa, Larutan elektrolit dan nonelektrolit, Kesetimbangan Kimia, Faktor Laju reaksi. Misalnya pada materi larutan asam basa. Aplikasi nya seperti air zam-zam, air soda. Permasalahan yang muncul pun banyak kenapa air soda saat diminum berlebihan perut kita terasa perih, sedangkan berbanding terbalik dengan air zam-zam. sehingga memunculkan banyak gagasan nantinya disetiap siswa.

    BalasHapus
  5. Menurut anda pada materi kimia yang bagaimana yang bisa dilakukan penilaian kreatif siswa? semua materi bisa tegantung dari kalimat perintah/pertanyaan yang anda buat dilihat dari rubrik penilaian berpikir kreatif yang dibuat
    bagaimana kita seorang guru memunculkan kreativitas dari siswa? apakah kreatif ini termasuk pada penilaian pada kurikulum 2013? iya karena hal itu tertuang pada KI 3 yang salah satu permintaannya anak dapat berpikir kreatif

    BalasHapus
  6. Menurut saya semua materi itu bisa memunculkan tingkat kreativitas siswa. Tergantung bagaimana guru menguraikan permasalahan yg dgn kontekstual. Dan juga kreatif ini merupakan paradigma dalam pembelajaran abad 21. Jadi tentu termasuk dalam penilaian pada kurikulum 2013. Dimana ada 4 keterampilan yg di tuntu yaitu kreatif kritis komunikasi competitif. Jadi sudah jelas dalam penilaian kreAtif sudah memenuhi penilaian kurikulum 2013

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah kreatif ini termasuk pada penilaian pada kurikulum 2013?
      Kreatif ini slah satu keterampilan yg harus dimunculkan dalam pembelajaran abad 21. Jadi tentu termasuk dalam penilaian pada kurikulum 2013. Dimana ada 4 keterampilan yg di tuntu yaitu kreatif, kritis, komunikasi, competitif. Jadi sudah jelas dalam penilaian kreAtif sudah memenuhi penilaian K 2013.

      Hapus
  7. Menurut anda pada materi kimia yang bagaimana yang bisa dilakukan penilaian kreatif siswa?
    materi yang bersifat kontekstual dan memiliki alur pemecahan masalah yang luas.
    bagaimana kita seorang guru memunculkan kreativitas dari siswa?
    untuk memunculkan kreativitas artinya guru tsb harus mampu kreatif terlelbih dahulu, sehingga siswa dapat mengikuti cara" guru untuk meraih kemampuan kreativitas ini. apakah kreatif ini termasuk pada penilaian pada kurikulum 2013? sangat termasuk, karena didalam k13 ini siswa juga diminta untuk kreatif

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan rina tentang materi yang mampu meningkatkan kreatifitas siswa adalah materi yang bersifat kontekstual dan memiliki alur pemecahan masalah yang luas. sehingga bentuk pertanyaannnya adalah essay , essay terstruktur dan sebab akibat.
      Dan untuk memunculkan kreativitas siswa sebaiknya guru tsb harus mampu kreatif terlelbih dahulu, sehingga siswa dapat mengikuti cara" guru untuk mengembangkan kemampuan kreativitasnya.

      Hapus
  8. Menurut anda pada materi kimia yang bagaimana yang bisa dilakukan penilaian kreatif siswa?

    menurut saya semua materi kimia bisa, namun diarahkan jenis soal atau masalah yang disajikan bersifat kontekstual, seperti materi sistem periodik unusr, banyak unsur dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dicontohkan.

    BalasHapus
  9. bagaimana kita seorang guru memunculkan kreativitas dari siswa?
    menurut saya cara yang dapat guru lakukan untuk dapat memunculkan kreatifitas siswa yaitu pertama guru harus dapat menciptakan iklim dan suasana pembelajaran yang baik, menunjang dan menyenangkan, kemudian dapat pula dilaksanakan penerapan satu model pembelajaran pengembangan kreativitas dengan menggunakan pertanyaan untuk menantang proses berpikir level tertinggi sesuai dengan konsep mengembangkan ide-ide kreatif dan karya kreatif dan inovatif. Untuk mengembangkan kecakapan ini guru dapat menggunakan berbagai pertanyaan, seperti: Setelah melihat percobaan yang unik itu, adakah ide baru yang hendak kamu wujudkan? atau Perhatikan hasil karya itu, apa yang masih dapat kita kembangkan agar karya itu menjadi lebih baik.

    BalasHapus
  10. bagaimana kita seorang guru memunculkan kreativitas dari siswa?

    yang harus dilakukan oleh guru agar menjadi guru kreatif di era global yaitu sebagai berikut:

    Pertama, reason. Tanamkan minimal lima alasan terkuat kenapa memilih profesi sebagai guru? Atau kenapa harus menjadi pendidik? Jawab minimal dengan lima alasan terkuat dan jadikan alasan terkuat itu sebagai sumber inspirasi dan sumber motivasi agar menjadi guru yang cerdas, kreatif dan inovatif.

    Kedua, be creative. Jadilah guru kreatif dengan melakukan dua hal yaitu Thinking In Certain Way and Action In Certain Way. Senantiasa berfikir dengan cara tertentu dan senantiasa mengerjakan atau melakukannya dengan cara tertentu pula. Berpikir dan bertindak dalam mengajar atau mendidik dengan cara-cara yang unik, unggul dan cara berbeda dari cara sebelumnya, dari cara biasa atau dari cara orang lain mengajar.

    Ketiga, doing by learning. Guru kreatif adalah guru yang terus belajar, belajar, dan belajar. Guru yang meskipun tugasnya mengajar dengan segudang ilmu dan pengalaman yang dimiliki namun senantiasa merasa kurang, kurang, dan kurang. Sehingga terus meningkatkan ilmu, pengetahuan dan keterampilannya baik melalui pendidikan formal maupun non formal.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi 6: Penyusunan Rubrik Penilaian Argumentasi

Materi 3 : How To Assess Higher Order Thinking Skills In Your Chemistry Class