Materi 3 : How To Assess Higher Order Thinking Skills In Your Chemistry Class


Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diterjemahkan dari Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang melibatkan level kognitif hirarki tinggi dari taksonomi berpikir Bloom.



Dalam berfikir tingkat tinggi, diperlukan kemampuan bernalar. Dimana kemampuan bernalar dan berfikir kritis ini saling berhubungan. Hal ini sejalan dengan pendapat Krulik dan Rudnick (1995: 2), bahwa penalaran mencakup berpikir dasar (basic thinking), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative thinking). Dua tingkat berfikir terakhir inilah (berfikir kritis  dan berfikir kreatif)  yang disebut sebagai keterampilan berfikir tingkat tinggi yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika dan akan dibahas dalam tulisan ini.
            Beberapa konsep utama yang sesuai dengan pendekatan HOTS adalah mengikuti ketiga anggapan tentang berpikir dan belajar. Yaitu:
a.       Berpikir tidak bisa tidak dihubungkan dari tingkat, mereka saling tergantung satu sama lain
b.      Berfikir atau tidak berpikir dapat belajar tanpa isi pokok, hanya poin teoritis. Dalam kehidupan nyata, siswa akan mempelajari materi pelajaran berdasarkan pada pengalaman sekolahnya.
c.       HOTS meliputi berbagai cara berpikir, memproses, serta menerapkan pada situasi gabungan dan variabel kelipatan setelahnya.

Karakteristik HOTS
            Secara umum, keterampilan berfikir terdiri atas empat tingkat, yaitu:  menghafal (recall thinking), dasar (basic thinking), kritis (critical thinking) dan kreatif (creative thinking) (Krulik & Rudnick, 1999).

Bagaimana Melatih Siswa Berpikir Tingkat Tinggi?.
Diperlukan Higher Order Questions (rich questions), pertanyaan yang meminta siswa untuk menyimpulkan, hypothesise, menganalisis, menerapkan, mensintesis, mengevaluasi, membandingkan, kontras atau membayangkan, menunjukkan jawaban tingkat tinggi. Untuk menjawab Higher Order Questions (rich questions) diperlukan penalaran tingkat tinggi yaitu cara berpikir logis yang tinggi, berpikir logis yang tinggi sangat diperlukan siswa dalam proses pembelajaran di kelas khususnya dalam menjawab pertanyaan, karena siswa perlu menggunakan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang dimilikinya dan menghubungkannya ke dalam situasi baru.
Teknik Penulisan Butir HOTS dalam kimia
  • Perhatikan cakupan materi kimia yang diharuskan untuk tiap jenjang SMP atau SMA (kurikulum kimia).
  • Perhatikan beberapa kompetensi yang terkait dengan HOTS dan diturunkan menjadi indicator dan tujuan sesuai dengan karakteristik HOTS kimia.
  • Menggunakan hukum dasar kimia pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan yang ada kaitannya dengan kimia.
  • Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam data kimia (kualitatif, tabel, grafik, hasil dari percobaan yang dilakukan, laporan, bahan bacaan, hasil observasi, dll) sebagai stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS
  • Berbagai macam data kimia yang disediakan seharusnya memberikan informasi kepada siswa merujuk kepada hukum dasar kimia sehingga dapat diolah lebih lanjut

·         Menulis contoh soal HOTS tentang kimia

Berpikir merupakan aktifitas atau kegiatan mencurahkan daya pikir untuk tujuan tertentu yang termasuk pada ranah kognitif. Di dunia pendidikan berpikir merupakan bagian dari ranah kognitif, dimana dalam hirarki Bloom terdiri dari tingkatan-tingkatan. Bloom mengkalisifikan ranah kognitif ke dalam enam tingkatan yang dikenal dengan istilah taksonomi Bloom.

Keenam tingkatan tersebut terdiri atas:
  • pengetahuan (knowledge)
  •  pemahaman (comprehension)
  • penerapan (application)
  • mengalisis (analysis)
  • mensintesakan (synthesis)
  • menilai (evaluation)
Ranah kognitif di atas merupakan kemampuan peserta didik dalam menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran. Proses tersebut berkenaan dengan kemampuan dalam berpikir, mengembangkan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif menurut Bloom, merupakan segala aktivitas pembelajaran yang dikemas menjadi 6 tingkatan.

Konsep Berpikir Tingkat Tinggi HOT
Oleh karena itu Bloom membagi keterampilan menjadi dua bagian dalam proses kognitif. Pertama adalah keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS) dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying). Kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating).



Berpikir Tingkat Tinggi HOTS
Oleh Anderson dan Krathwoll taksonomi Bloom direvisi, sehingga merupakan rangkaian proses-proses yang menunjukkan kompleksitas kognitif. Rangkaian proses-proses tersebut menunjukkan kompleksitas kognitif dengan menambahkan dimensi pengetahuan.

·         Pertama, Pengetahuan faktual

Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin ilmu. Elemen-elemen tersebut berupa simbol – simbol yang berkaitan dengan beberapa referensi konkret, untuk menyampaikan informasi penting. Oleh karena itu sebagian besar pengetahuan faktual muncul pada level abstraksi yang relatif rendah.

Terdapat dua jenis pengetahuan faktual yaitu:
Pengetahuan terminologi meliputi nama-nama dan simbol-simbol verbal dan non-verbal tertentu (misalnya kata-kata, angka, tanda, dan gambar).
Pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik mengacu pada pengetahuan peristiwa, tempat, orang, tanggal, dan sumber informasi.

·         Kedua, Pengetahuan konseptual

Pengetahuan konseptual tediri atas skema, model mental, atau teori eksplisit dan implisit dalam model -model psikologi kognitif yang berbeda.
Dalam hal ini pengetahuan konseptual terdiri atas tiga jenis:
  • Pengetahuan klasifikasi dan kategori meliputi kategori, kelas, pembagian, dan penyusunan spesifik yang digunakan dalam pokok bahasan yang berbeda.
  • Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin ilmu akademis dan digunakan untuk mempelajari fenomena atau memecahkan masalah.
  • Pengetahuan teori, model, dan struktur meliputi pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Serta hubungan-hubungan yang menyajikan pandangan sistemis, jelas, dan bulat mengenai suatu fenomena, masalah, atau pokok bahasan yang kompleks.


·         Ketiga, Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan mengenai bagaimana melakukan sesuatu mulai dari latihan-latihan sampai dengan memecahkan masalah-masalah baru. Oleh karena itu pengetahuan prosedural sering mengambil bentuk dari suatu rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti. Pengetahuan prosedural meliputi pengetahuan keahlian dan algoritma, serta tehnik, dan metode yang disebut dengan prosedur.
1. Pengetahuan keahlian dan algoritma spesifik suatu subjek
Pengetahuan prosedural dapat diungkapkan sebagai suatu rangkaian langkah- langkah, yang secara kolektif yang harus dilakukan. Konsep Berpikir Tingkat Tinggi HOTS. Kadangkala langkah-langkah tersebut dibarengi dengan perintah yang pasti, namun adapula keputusan harus dibuat mengenai langkah mana yang dilakukan. Terkadang dengan cara yang sama hasil akhirnya bias pasti, namun dalam kasus lain hasilnya tidak pasti. Meskipun proses tersebut bisa pasti tetapi secara umum hasil akhir dianggap pasti dalam bagian jenis pengetahuan.
2. Pengetahuan tehnik dan metode spesifik suatu subjek
Bagian jenis pengetahuan ini secara umum menggambarkan bagaimana berpikir dan menyelesaikan masalah-masalah daripada hasil-hasil dari pemikiran atau pemecahan masalah tersebut.
3. Pengetahuan kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur- prosedur yang tepat.

·         Keempat, Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran secara umum sama halnya dengan kewaspadaan dan pengetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang.
Yang termasuk ke dalam pengetahuan metakognitif antara lain:
1. Pengetahuan strategi
Pengetahuan strategis adalah pengetahuan mengenai strategi-strategi umum untuk pembelajaran, berpikir, dan pemecahan masalah.
2. Pengetahuan mengenai tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional.
Para peserta didik mengembangkan pengetahuan mengenai strategi-trategi pembelajaran dan berpikir. Pengetahuan ini mencerminkan baik strategi-strategi umum apa yang digunakan dan bagaimana menggunakan mereka.
3. Pengetahuan diri
Kewaspadaan diri mengenai kaluasan dan kelebaran dari dasar pengetahuan dirinya merupakan aspek penting pengetahuan diri. Peserta didik perlu memperhatikan jenis strategi yang berbeda yang lebih tepat untuk tugas tertentu. Tentunta hal ini dapat mendorong ke arah suatu perubahan dalam penggunaan strategi. Konsep Berpikir Tingkat Tinggi HOTS.

Gambar berikut menunjukkan kombinasi dari dimensi pengetahuan dan proses berpikir.



Berpikir Tingkat Tinggi HOTS
Konsep Berpikir Tingkat Tinggi HOTS
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dikenal dengan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dipicu oleh empat kondisi.
a. Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.
b. Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran dalam belajar.
c. Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif.
d. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Contoh indikator HOTS pada materi ikatan kimia


Aspek
Subaspek
Indikator
Menganalisis
(C4)
Membedakan
Memilih ikatan kimia, ikatan kovalen, ikatan ion, ikatan logam, ikatan kovalen polar dan nonpolar
Membedakan    ikatan kimia, ikatan kovalen, ikatan ion, ikatan logam,
Mengurutkan
Memadukan berbagai teori ikatan
Mengatribusikan
Menyelidiki ikatan polar dan non polar
Mengevaluasi
(C5)
Memeriksa
Menganalisis kembali tingkat terjadinya ikatan
Mengkritik
Menjelaskan sebab terjadinya ikatan dan hubungan dengan kepolaran
Menjelaskan berbagai jenis ikatan dan hubungan dengan kepolaran
Menciptakan
(C6)
Merumuskan
Menentukan senyawa polar dan non polar
Membangu konse perhitunga yang
melibatkan reaksi dalalarutan
Menentukan    pH    dan    pOH    larutan
penyangga         berdasarkan         prinsip kesetimbangan
Merencanakan
Memprediksi    kepolaran senyawa
Menghasilkan
Merangkum   hasil    akhir    tingkat kepolaran senyawa
Menghasilkan   kesimpulan   yan dapatmemprediksi    senyawa kovalen polar dan non polar

Permasalahan :
1.      Jika dalam proses pembelajaran guru menerapkan penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS), apakah proses kognitif dasar siswa akan berkurang/ terjadi penyimpangan konsep?
2.      Bagaimana upaya guru agar siswa yang keterampilan berpikirnya tingkat rendah bisa dinaikkan ketingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS)?

Komentar

  1. Menanggapi permasalahan tentang bagaimana upaya guru agar siswa yang keterampilan berpikirnya masih berada di level tingkat rendah bisa dinaikkan ke kemampuan berfikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS)?
    cara yang paling tepat adalah dengan melatih kemampuan berfikir siswa tersebut atau bisa dikatakan dengan menerapkan pembiasaan dimana pada setiap pembelajaran guru melatih siswa dengan memberikan soal/pertanyaan yang secara perlahan mengarahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikirnya. Prosesnya harus bertahap dan tidak bisa secara langsung. Dan tentunya, guru harus sangat menguasai karakter peserta didik dan juga menguasai keterampilan dalam menyusun soal-soal yang berkualitas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju dengan kak nelly yaitu dengan cara melatih dan membiasakan siswa untuk berpikir lebih kreatif dan kritis. Misalnya bisa guru mengubah cara belajar siswa itu. Secara bertahap agar siswa bisa terbiasa. Dan menjelaskan materi nya lebih dkat dgn kehidupan siswa agar siswa mampu berpikir dan mengkaitkan nya materi dengan topik kehidupan yg ada dkt dgn dirinya. Jadi tanpa disadari siswa sudah mulai untuk berpikir kritis dalam menganalisa materi.

      Hapus
  2. Bagaimana upaya guru agar siswa yang keterampilan berpikirnya tingkat rendah bisa dinaikkan ketingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS)?
    Menurut saya dengan guru harus memahami terlebih dahulu apa itu HOTS dan bagaimana cara mmembelajarkannya. kemudian dalam tahap pembelajaran HOTS dengan banyak diberikan stimulus atau pemancing atau pemicu suatu pembiasaan agar siswa mampu berhadapan dengan masalah-masalah atau soal-soal yang berbasis kontekstual atau nyata sehingga nantinya siswa akan terbiasa mengerjakan soal/ permasalahan berbasis HOTS . dan pada akhirnya guru hanya perlu meningkatkan pola mengajar dari pembiasaan dan siswa dapat berusaha meningkatkan pola pikirnya menjadi HOTS benar-benar tingkat tinggi buka HOTS tingkat rendah/LOTS

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan kak melda menurut saya cara yang dilajukan oleh guru yaitu dengan memahami terlebih dahu mengenai HOTS dan cara yang efektif untuk menerapkannya. selanjutnya dalam penerapan kepada siswa dilakukan secara bertahap dari soal yang membutuhkan analsiis yang rendah sampai ke yang tinggi, penerapan ini haruslah dilakukan secara berulabg agar siswa terbiasa dalam pembelajran menggunkan HOTS ini dan dapat meningkatkan kemampuannya.

      Hapus
    2. saya juga sependapat dengan teman" dimana guru sebisa mungkin tahu tentang HOTS dan penerapannya. kalaupun dengan siswa yang kemampuan tingkat rendah bisa di latih secara perlahan. sehingga siswa terbiasa nantinya

      Hapus
    3. Bagaimana upaya guru agar siswa yang keterampilan berpikirnya tingkat rendah bisa dinaikkan ketingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS)?

      Saya sependapat dengan teman-teman, Guru harus memahami terlebih dahu mengenai HOTS dan cara yang efektif untuk menerapkannya.
      Dalam penerapan kepada siswa dilakukan secara bertahap dari soal yang membutuhkan analisis yang rendah sampai ke yang tinggi, penerapan ini harus dilakukan secara berulang agar siswa terbiasa dalam pembelajran menggunkan HOTS ini dan dapat meningkatkan kemampuannya.
      Perlakuan yg dilakukan secara berulang akan menghasilkan sesuatu ygvlebih baik, tentunya pengulangan dilakukan dengan perencanaan yg matang, agar tidak melakukan kesalahan yg sama.

      Hapus
  3. Bagaimana upaya guru agar siswa yang keterampilan berpikirnya tingkat rendah bisa dinaikkan ketingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS)?

    pada umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.

    Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka proses pembelajarannya juga memberikan ruang kepada peserta didik untuk menemukan konsep pengetahuan berbasis aktivitas. Aktivitas dalam pembelajaran dapat mendorong peserta didik untuk membangun kreativitas dan berpikir kritis.

    sebaiknya Soal-soal HOTS disusun dengan berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah.Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan.Dalam pengertian tersebut termasuk pula bagaimana keterampilan peserta didik untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply)dan mengintegrasikan(integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.

    jika terdapat siswa yang belum mampu mengerjakan soal HOTS maka kita sebagai guru harus mampu membimbing siswa kita secara perlahan-perlahan dan terus menerus di latih kemampuan metakognitifnya sehingga lama kelamaan siswa yang LOTS akan terbiasa mengerjakan soal-soal HOTS. Maka dengan demikian siswa akan terbiasa mengerjakan soal HOTS

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan rini bahwa guru bisa berupaya agar siswa yang keterampilan berpikirnya tingkat rendah bisa dinaikkan ketingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS) yakni dengan membiasakan peserta didik menjawab soal-soal yang bersifat HOTS dengan beransur-ansur, sehingga siswa akan terbiasa.

      Hapus
  4. menjawab pertanyaan esa, Jika dalam proses pembelajaran guru menerapkan penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS), apakah proses kognitif dasar siswa akan berkurang/ terjadi penyimpangan konsep?

    menurut saya dengan guru menerapkan penilaian berbasis HOTS akan sangat baik bagi proses berpikir siswa.proses kognitif siswa yang dasar menurut saya tidak akan berkurang namun justru akan meningkat jika siswa terus menerus dilatih oleh guru untuk memecahkan soal yang membutuhkan HOTS. tentunya dalam prosesnya tidak langsung membuahkan hasil yang optimal dalam sekali ujicoba, karena miskonsepsi mungkin saja terjadi selama penilaian, namun lambat laun jika guru dan siswa terus menerus menanamkan proses yang membutuhkan HOTS. siswa dengan otomatispun akan terlatih dan terbiasa. peran guru sangat penting dalam proses ini maka dari itu dalam melakukan penilaian guru harus matang dalam segi perencanaan hingga pelaksanaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju dengan pendapat kk rini, pada dasarnya kognitif siswa akan meningkat, jika siswa sudah memebrikan semua ulasannya maka guru dapat menegahkan permasalahan

      Hapus
    2. Saya setuju dengan pendapat Kak Rini dimana jika sudah diterapkan atau dilatihan HOTS maka kognitif dasar siswa tidak hilang melainkan meningkat dan ini bermanfaat sekali bagi siswa karena dapat mngikuti pembelajaran yang asahan tingkatan pengetahuan lebih tinggi lagi sperti kemampuan memecahkan masalah.

      Hapus
  5. saya akan menjawab pertanyaan esa :

    Bagaimana upaya guru agar siswa yang keterampilan berpikirnya tingkat rendah bisa dinaikkan ketingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking Skills (HOTS)?

    Menurut pendapat saya kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka proses pembelajarannya juga memberikan ruang kepada peserta didik untuk menemukan konsep pengetahuan berbasis aktivitas. Aktivitas dalam pembelajaran dapat mendorong peserta didik untuk membangun kreativitas dan berpikir kritis dan guru harus memahami terlebih dahulu apa itu HOTS dan bagaimana cara menerapkannya.

    BalasHapus
  6. Kemampuan berpikir merupakan proses keterampilan yang bisa dilatihkan, Artinya dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kondunsif akan merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Oleh karena itu maka guru diharapkan untuk mencari metode dan strategi pembelajaran yang dampaknya dapat menigkatkan kemampuan berpikir siswa.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi 7: Penyusunan Rubrik Penilaian Kreatifitas (Berpikir Kreatif)

Materi 6: Penyusunan Rubrik Penilaian Argumentasi