TREND INTERNET OF THINGS DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Apa itu Internet of Things?
Internet of Things (IoT), sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih banyak yang belum mengerti arti dari istilah ini. Sebetulnya hingga saat ini belum ada pengertian atau definisi standar mengenai Internet of Things, namun secara singkat Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet.
Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.
Ekosistem IoT di Indonesia
Dengan beberapa jagoan inovasi yang berpotensi besar untuk menjadi lebih besar; inilah lima inisiasi di antaranya.
- HARA
HARA adalah produk IoT yang dikembangkan untuk menangani permasalahan di sektor pertanian dan pangan. Produk dari Dattabot ini disiapkan untuk menanggulangi masalah potensi lahan, optimasi pertanian, dan mencegah pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Fitur utama dari produk berbasis blockchain ini antara lain ialah aplikasi smartphone untuk mengambil data, web-based analytic, dan prediksi hasil panen yang disertai rekomendasi untuk para petani (misalnya, pupuk seperti apa yang perlu digunakan). Blockchain yang terdesentralisasi dinilai dapat menciptakan dampak sosial. Dattabot memulai dari sektor pangan dan pertanian, berikutnya menjalar ke sektor lainnya yang paling berdampak bagi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, transportasi dan hiburan.
- Qlue
Salah satu cita-cita startup pengembang layanan yang menghubungkan antara pemerintah dengan masyarakat ini adalah ingin berinovasi mengembangkan produk smart city berbasis IoT, khususnya untuk diterapkan di wilayah perkotaan. Disampaikan oleh CEO Qlue Rama Raditya, bahwa saat ini sudah mulai terdesain beberapa inisiatif IoT untuk smart city, misalnya pengembangan traffic lamp yang terhubung ke sebuah command center, kotak sampah pintar, dan juga air pollution detector. Berbagai otomatisasi ini dinilai akan menjadi makin “viral” ketika smart city menjadi sebuah kebutuhan di perkotaan.
- Spekun
Telkomsel bekerja sama dengan Banopolis mengembangkan bike sharing pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi NB-IoT lewat aplikasi Spekun. Bike sharing adalah sebuah konsep layanan peminjaman sepeda kepada publik dalam jangka waktu tertentu dari satu titik lokasi ke titik lokasi lainnya. Teknologi yang diterapkan pada ekosistem sepeda kuning (Spekun) di kampus UI Depok tersebut adalah peminjaman sepeda berbasis aplikasi smartphone, dengan didampingi penyediaan tiang atau dock parkir berbasis radio-frequency identification (RFID) sehingga sepeda hanya bisa diparkirkan pada dock parkir tersebut.
- eFishery
eFishery adalah alat pemberi pakan ikan otomatis. Alat ini tidak hanya mengotomatisasi pemberian pakan secara terjadwal dengan dosis yang tepat, tetapi juga mencatat setiap pemberian pakan secara real-time. Pengguna dapat mengakses data pemberian pakan kapan pun dan di mana pun. Tidak ada lagi masalah over-feeding, pemberian pakan ikan yang tidak teratur atau pakan yang diselewengkan. Secara spesifik, eFishery berusaha membantu peternak ikan dan udang, karena biasanya pemberian makan ikan menguasai antara 50 hingga 80 persen biaya operasi peternakan ikan.
- Nodeflux
Nodeflux adalah platform dengan kemampuan komputasi terdistribusi dan juga kemampuan menyebarkan “brain”, komputasi dan kecerdasan buatan secara scalable. Di sini “brain” yang dimaksud dapat digunakan untuk implementasi pada pengolahan seperti Big Data, IoT dan Machine Learning.
Memadukan antara teknologi Artificial Intelligence, Machine Learning dan Deep Learning di area Computer Vision, Nodeflux dianggap dapat diimplementasikan untuk beberapa sektor bisnis, seperti pemantauan persediaan barang di sektor retail dan pengelolaan sistem parkir pada bisnis properti.
Implementasi IoT dalam bidang pendidikan
Implementasi IoT dalam bidang pendidikan sudah banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Salah satunya contohnya Universitas Negeri Semarang yang menerapkan kode batang atau barcode di dalam Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk dapat mengidentifikasi pemiliknya dengan cepat. Contoh lainnya penerapan kode RFID (Radio Frequensi Identifity) yang ditempelkan sepatu pelari yang akan mengikuti lomba untuk mendeteksi pelari di garis finis. Transfer data RFID menggunakan gelombang radio, sehingga memudahkan penggunanya untuk mengetahui jumlah maupun keberadaan pelari tersebut.
Meskipun manfaat IoT sendiri sangat besar, namun dampak negatif yang ia timbulkan juga perlu diwaspadai. Biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi. Nantinya barang-barang yang diproduksi dan terhubung dengan internet akan lebih mudah diserang virus dan mudah dihack. Maka perlu diberikan keamanan yang sangat ketat apabila Internet of Things ini benar-benar diwujudkan, apalagi dalam bidang pendidikan, transparansi data sekolah pasti sangat tinggi dan akan banyak penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Dampak negatif juga akan melanda pelajar, bagaimanapun apabila pelajar dimudahkan pekerjaannya ia akan lebih bersantai ria dan bisa timbul rasa malas
Contoh IoT yang saya pikirkan dalam pembelajaran kimia
Misalnya untuk pembelajaran kimia yang pembalajarannya melalui pratikum, saya ingin mendesain bebuah AI dalam bentuk virtual lab (berbasis komputer). virtual tersebut dapat disambungkan dengan alat kontrol yang diciptakan/didesain. alat kontrol tersebut dapat dibuka melalui hp guru. virtual lab dapat digunakan siswa dimana saja dan memiliki sambungan internet. siswa dapat dinilai dari kinerjanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan/didesain. kinerja siswa dan jawab pertanyaan-pertanyaan yang diselesaikan oleh siswa dapat dikontrol oleh guru melalui hp/smartphone.
Sumber:
https://dailysocial.id/post/5-inovasi-startup-internet-of-things-di-indonesia-yang-layak-untuk-disimak
https://malikatulasna.wordpress.com/2016/11/08/internet-of-things-dalam-bidang-pendidikan/
teknojurnal.com
Permasalahan :
1. Menurut anda bagaimana hubungan antara artificial intelligence (AI) dengan internet of thing (OiT) dalam suatu pembelajaran?
2. Bagaimana pandangan psikologi mengenai Internet of Things dalam proses pembelajaran?
3. Bagaimana inovasi yang anda pikirkan mengenai Internet of Things dalam pembelajaran?
https://malikatulasna.wordpress.com/2016/11/08/internet-of-things-dalam-bidang-pendidikan/
teknojurnal.com
Permasalahan :
1. Menurut anda bagaimana hubungan antara artificial intelligence (AI) dengan internet of thing (OiT) dalam suatu pembelajaran?
2. Bagaimana pandangan psikologi mengenai Internet of Things dalam proses pembelajaran?
3. Bagaimana inovasi yang anda pikirkan mengenai Internet of Things dalam pembelajaran?
saya akan menjawab pertanyaan esa, bagaimana hubungan antara artificial intelligence (AI) dengan internet of thing (OiT) dalam suatu pembelajaran?
BalasHapusAI menjadi otak dalam IoT. Kemampuan AI dibutuhkan oleh IoT untuk menjadikan perangkat mereka menjadi lebih bersahabat. Dengan mengadopsi AI, perangkat IoT akan menjadi semakin mudah digunakan. Pengguna dapat memahami perangkat dan perangkat dalam memahami pengguna. Keputusan-keputusan kecil dapat dilakukan sendiri oleh mesin. AI yang membuat IoT dapat melakukan aksi atas informasi yang telah dikumpulkan, seperti melakukan respons terhadap perubahan lingkungan.
AI membantu IoT dalam melakukan analisis. Seperti yang telah diketahui, big data memungkinkan untuk mengolah data dalam jumlah yang sangat besar. Tentu, IoT menghasilkan data dalam jumlah banyak berkat berbagai sensor yang digunakan. Data tesebut tidak akan berarti jika tidak dianalisis. AI membantu pengolahan dan analisis data menjadi lebih akurat dan cepat. Salah satu cabang dari AI adalah pengenalan pola. Komputer dapat membandingkan data untuk mencari sebuah pola. Penerapan tersebut dapat dilakukan oleh perangkat IoT dalam melakukan pengenalan dan verifikasi terhadap pengguna seperti yang diterapkan pada sistem keamanan atau smart home.
Machine learning merupakan cabang dari AI yang paling banyak digunakan. Machine learning menganalisis pola-pola yang telah didapatkan untuk mengetahui perilaku pengguna. Mesin dapat mengetahui kesukaan atau hal-hal yang sedang dibutuhkan oleh pengguna. Model tersebut membuka peluang yang sangat besar bagi para pebisnis. Pebisnis dapat mengetahui perilaku konsumen mereka sehingga sasaran penjualan menjadi lebih tepat guna dan dapat memberikan rekomendasi sesuai dengan minat konsumen. Pada dasarnya manusia senang dimengerti sehingga pelayanan seperti itu akan membuat manusia merasakan kepuasan tertentu.
Kolaborasi antara AI dan IoT menjadikan teknologi yang lebih mutakhir. AI membuat teknologi IoT menjadi lebih bersahabat dan responsif untuk lingkungan yang membutuhkan perubahan yang cepat. Kemampuan mengenali pola, mempelajari, dan mengambil keputusan oleh kolaborasi IoT dan AI akan membuat pengguna menjadi puas dan dimengerti, dan tentu saja merasa aman dan nyaman.
dapat disimpulkan AI dan IOT berhubungan positif satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. dengan berbagai macam hubungan IOT dan AI yang saya kemukakan maka dapat dikatakan bahwa AI dan IOT tersebut tidak hanya akan saling berkait pada satu sektor, tetapi berbagai sektor tak terkecuali pada pendidikan dan proses pembelajaran dengan AI sebagai alat bantu dalam penerapan mindset berbasis IOT maka nantinya bisa dikatakan bahwa proses pembelajaran yang akan terbentuk akan cukup bagus dan akan berjalan lebih optimal dibandingkan dengan proses pembelajaran yang saat ini diterapkan
Saya setuju dengan pendapat kk rini, bagaimana hubungan antara artificial intelligence (AI) dengan internet of thing (IoT) dalam suatu pembelajaran?
HapusDalam prinsip kerjanya, IoT menjadi tempat yang mengumpulkan informasi. Sementara AI berperan sebagai mesin yang menganalisa dan memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan informasi tersebut. Itu semua sangat berarti, IoT tak akan berjalan dengan baik jika tidak diiringi dengan AI. AI dan IOT berhubungan positif satu sama lain.
saya sangat setuju dengan pendapat saudari rini,
Hapusdengan adanya IoT di dalam AI, maka manusia tidak akan perlu lagi mengatur mesin saat menggunakannya, secara otomatis semua terkoneksi, jaringan internet yang menghubungkan segala AI, sehingga mesin atau AI tersebut akan dapat mengatur dirinya sendiri dan berinteraksi dengan mesin lain yang dapat berkolaborasi dengannya.
Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil.
AI dan IoT yang teritegrasi dengan baik dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan manusia dimasa mendatang, Ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang diaplikasikan pada AI
Apakah IoT ini benar-benar tidak akan berjalan dengan baik jika tanpa AI?
HapusDewasa ini, sudah banyak perangkat yang terhubung dengan internet (Berbasis Internet of Thing). Contohnya banyak perusahaan yang sudah menerapkan IoT dalam mengirimkan data tetapi tidak sedikit perusahaan yang belum mengerti data apa yang dikirimkan oleh perangkat tersebut, lalu bagaimana untuk mengelola data itu. Meski ada jumlah data yang banyak, itu akan menjadi tidak berguna karna tidak bisa mengindetifikasi. Dengan itulah sistem AI (kecerdasan buatan) akan sangat penting. Ketika data mulai terkumpul, AI berupa machine learning sangat penting. Hal ini pasti akan jadi spesifik dari setiap modelnya. Karena akan muncul perbedaan data serta apa yang ingin dianalisa. Perangat yang mengunakan IoT memang sesuatu yang sangat dibutuhkan. Dengan itulah implementasi AI pada IoT menjadi sangat penting, untuk melengkapi kinerja dan canggihnya perangkat-perangkat yang terkoneksi dengan teknologi Internet of Things.
BalasHapusJadi, Internet of things adalah suatu sistem yang dapat terhubung ke Internet namun apabila tanpa penerapan AI maka akan sia-sia karena belum adanya sistem yang mengolah dari respon pengiriman data tsb. (kenapa bukan manusia? karena manusia memiliki keterbatasan dalam mengolah seperti rasa lelah, kurangnya ketelitian. Maka dibutuhkan Kecerdasan Buatan dalam pegolahannya)
menurut saya, hubungan IoT dengan AI ialah, IoT menjadi tempat yang mengumpulkan informasi. Sementara AI berperan sebagai mesin yang menganalisa dan memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan informasi tersebut. Itu semua berati, IoT tak akan berjalan dengan baik jika tidak diiringi dengan AI. Karena AI lah yang bisa menyelesaikan masalahnya dengan cerdas.
BalasHapusDengan banyaknya perangkat perangkat wearelable, menjadikan data banyak variasi dan banyak penggunaannya.Mulai dari industri kesehatan, pertanian, bahkan pemerintahan telah menggunakan IoT sebagai teknologinya.
dan untuk inovasi yang ingin saya buat ialah IoT saya akan dilengkapi dengan AI yang dapat melihat (sensor) kemampuan siswa, sehingga saya tidak sulit lagi untuk memberi penilaian ataupun tugas kepada siswa
internet of things membuat kita membuat suatu koneksi antara mesin dengan mesin, sehingga mesin-mesin tersebut dapat berinteraksi dan bekerja secara independen sesuai dengan data yang diperoleh dan diolahnya secara mandiri. Tujuannya adalah untuk membuat manusia berinteraksi dengan benda dengan lebih mudah, bahkan supaya benda juga bisa berkomunikasi dengan benda lainnya.
BalasHapusTeknologi internet of things sangat luar biasa. Jika sudah direalisasikan, teknologi ini tentu akan sangat memudahkan pekerjaan manusia. Manusia tidak akan perlu lagi mengatur mesin saat menggunakannya, tetapi mesin tersebut akan dapat mengatur dirinya sendiri dan berinteraksi dengan mesin lain yang dapat berkolaborasi dengannya.
Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) − IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi “Smart”. Ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia. Sebenarnya ya contohnya bisa jadi mesin yang tergolong sederhana semacam meningkatkan/mengembangkan lemari es/kulkas Anda sehingga bisa mendeteksi jika stok susu dan sereal favorit Anda sudah hampir habis, bahkan bisa juga membuat pesanan ke supermarket secara otomatis jika stok mau habis. Penerapan kecerdasan buatan ini memang sangatlah menarik.
Jadi disini hubungan antara AI dengan IoT adalah IoT merupakan suatu sensor yg menghubungkan antara mesin dengan mesin. Sehingga mesin itu berjalan dan mampu berkomunikasi. Tanpa adanya IoT kecerdasan buatan yang diciptakan tidak bisa berjalan.
berdasarkan hal tersebut kita bisa membuat pembelajan kimia dengan memanfaatkan IOT seperti jam tangan yang memiliki sensor kesehatan terhadap gejala stress saat belajar, sehingga secara otomatis jam tersebut akan mengeluarkan bunyi untuk merilekskan otak kita dan juga hal ini bisa dipadukan dengan AI. Maka jam tersebut kita bisa memodifikasikan dengan menampilkan layar secara hologram, misal untuk mencari materi atau menentukan proyek kimia secara secara cepat dan tepat serta memberikan gambaran langsung terhadap proyek tersebut.
BalasHapusAI menjadi otak dalam IoT. Kemampuan AI dibutuhkan oleh IoT untuk menjadikan perangkat mereka menjadi lebih bersahabat. Dengan mengadopsi AI, perangkat IoT akan menjadi semakin mudah digunakan. Pengguna dapat memahami perangkat dan perangkat dalam memahami pengguna. Keputusan-keputusan kecil dapat dilakukan sendiri oleh mesin. AI yang membuat IoT dapat melakukan aksi atas informasi yang telah dikumpulkan, seperti melakukan respons terhadap perubahan lingkungan. IoT menjadi pendukung dalam penerapan AI, IoT akan membantu menerapkan apa yang sudah dikonsep dengan AI.
BalasHapussaya sependapat dengan bang dhani mengenai permaslahan nomor satu ini ubungan antara artificial intelligence (AI) dengan internet of thing (OiT) dalam suatu pembelajaran yaitu AI menjadi otak dalam IoT. Dalam prinsip kerjanya, IoT menjadi tempat yang mengumpulkan informasi. Sementara AI berperan sebagai mesin yang menganalisa dan memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan informasi tersebut. Itu semua berati, IoT tak akan berjalan dengan baik jika tidak diiringi dengan AI. Karena AI lah yang bisa menyelesaikan masalahnya dengan cerdas.
HapusDalam prinsip kerjanya, IoT menjadi tempat yang mengumpulkan informasi. Sementara AI berperan sebagai mesin yang menganalisa dan memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan informasi tersebut. Itu semua berati, IoT tak akan berjalan dengan baik jika tidak diiringi dengan AI. Karena AI lah yang bisa menyelesaikan masalahnya dengan cerdas.
BalasHapusAI menjadi otak dalam IoT. Kemampuan AI dibutuhkan oleh IoT untuk menjadikan perangkat mereka menjadi lebih bersahabat. Dengan mengadopsi AI, perangkat IoT akan menjadi semakin mudah digunakan. Pengguna dapat memahami perangkat dan perangkat dalam memahami pengguna. Keputusan-keputusan kecil dapat dilakukan sendiri oleh mesin. AI yang membuat IoT dapat melakukan aksi atas informasi yang telah dikumpulkan, seperti melakukan respons terhadap perubahan lingkungan.
hubungan IoT dengan AI ialah, IoT menjadi tempat yang mengumpulkan informasi. Sementara AI berperan sebagai mesin yang menganalisa dan memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan informasi tersebut. Itu semua berati, IoT tak akan berjalan dengan baik jika tidak diiringi dengan AI. Karena AI lah yang bisa menyelesaikan masalahnya dengan cerdas.
BalasHapusDengan banyaknya perangkat perangkat wearelable, menjadikan data banyak variasi dan banyak penggunaannya.Mulai dari industri kesehatan, pertanian, bahkan pemerintahan telah menggunakan IoT sebagai teknologinya.
AI dan IOT berhubungan positif satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. dengan berbagai macam hubungan IOT dan AI yang saya kemukakan maka dapat dikatakan bahwa AI dan IOT tersebut tidak hanya akan saling berkait pada satu sektor, tetapi berbagai sektor tak terkecuali pada pendidikan dan proses pembelajaran dengan AI sebagai alat bantu dalam penerapan mindset berbasis IOT maka nantinya bisa dikatakan bahwa proses pembelajaran yang akan terbentuk akan cukup bagus dan akan berjalan lebih optimal dibandingkan dengan proses pembelajaran yang saat ini diterapkan
BalasHapusMengenai "Menurut anda bagaimana hubungan antara artificial intelligence (AI) dengan internet of thing (OiT) dalam suatu pembelajaran?"
BalasHapusSaya rasa hubungannya baik-baik saja. Saya sependapat dengan Kak Rahmah bahwa
"hubungan IoT dengan AI ialah, IoT menjadi tempat yang mengumpulkan informasi. Sementara AI berperan sebagai mesin yang menganalisa dan memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan informasi tersebut. Itu semua berati, IoT tak akan berjalan dengan baik jika tidak diiringi dengan AI. Karena AI lah yang bisa menyelesaikan masalahnya dengan cerdas.
Dengan banyaknya perangkat perangkat wearelable, menjadikan data banyak variasi dan banyak penggunaannya.Mulai dari industri kesehatan, pertanian, bahkan pemerintahan telah menggunakan IoT sebagai teknologinya".
Ini merupakan satu kesatuan yang sangat erat kaitannya.