Prinsip Dasar Desain Sistem Pembelajaran
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan desain pembelajaran pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum pembelajaran. Desain pembelajaran dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu unit diklat sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum pembelajaran yang digunakan di unit diklat lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu desain pembelajaran.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum atau desain pembelajaran yang dibagi ke dalam dua kelompok:
1) prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas;
2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) menjabarkan secara lebih lanjut kelima prinsip umum dalam pengembangan instruksional seperti tersebut di atas sebagai berikut.
1. Prinsip relevansi: secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta diklat (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2. Prinsip fleksibilitas: dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta diklat.
3. Prinsip kontinuitas: yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi: yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas: yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Sistem pembelajaran terdiri atas sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan yang bekerja bersama-sama, secara efektif dan reliabel (dapat dipercaya), dalam sebuah kerangka khusus untuk memberikan kebutuhan aktivitas-aktivitas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Beberapa tipe sistem pembelajaran terbagi dalam sejumlah kelompok yaitu:
- Pembelajaran di kelas (langsung, berhadapan)
- Pembelajaran melalui siaran (televisi dan radio)
- Paket pembelajaran mandiri (belajar mandiri/sendiri)
- Pembelajaran berbasis web atau jaringan (intranet atau internet)
- Aktivitas-aktivitas laboratorium
- Workshop (lokakarya)
- Seminar
- Pengalaman lapangan
- Pembelajaran dengan komputer (pelatihan berbasis komputer/desktop multimedia)
- Teleconference
Komponen-komponen Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu sebagai berikut.
1. Tujuan (Objective)
Tujuan pembelajaran ini terkandung pertanyaan sebagai berikut:
- Apa yang ingin guru ajarkan kepada siswa dan yang diinginkan guru dari siswanya pada akhir suatu pembelajaran?
- Apa yang diinginkan oleh siswa untuk dipelajari dan apa yang seharusnya siswa tahu pada akhir suatu pembelajaran?
Mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut adalah salah satu prasyarat untuk pembelajaran yang baik, karena melalui jawaban pertanyaan ini akan terindikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
2. Metode (Methods)
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Beberapa metode pembelajaran antara lain: diskusi, cooperative learning, permainan, simulasi/bermain peran (role play), penemuan/penyelidikan (discovery/inquiry), problem solving, presentasi, demonstrasi, dril dan praktek, tutorial.
3. Media
Media berasal dari bahasa Latin “medium” yang berarti perantara antara sumber pesan ke penerima pesan/informasi. Sedangkan media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara antara sumber pesan (pendidik) ke penerima pesan (peserta didik), yang diantarkan adalah pesan pembelajaran. Media dapat dibagi menjadi audio, visual, media bergerak, manipulatif, teks, dan manusia.
4. Alat pelajaran (Equipment)
Merupakan alat-alat yang dipakai untuk belajar/pelajaran. Misalnya: papan tulis, spidol, buku tulis, OHP, dll.
5. Lingkungan (Environment)
Lingkungan belajar adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses pembelajaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
6. Manusia/orang (People)
Merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Dalam pembelajaran, orang-orang saling terlibat secara langsung, kecuali dalam aktivitas belajar sendiri.
Permasalahan :
1. Pembelajaran yang berlangsung di kelas berusaha untuk mengikuti alur: pendahuluan, kegiatan inti, penutup (akhir pembelajaran). Mengapa harus demikian? Bagaimana jika tidak demikian?2. Bagaimana Solusi dari anda untuk desain pembelajaran untuk guru pemula?
Karena dalam melalukan sesuatu untuk mencapai tujuan atau target kita harus menyusun/mendesain rencana atau strategi agar ketika menjalankannya terarah dan bisa mencapai tujuan yg sudah di susun tdi. Begitu juga dalam sistem prmbelajaran. Jika bicara sistem maka dia satu kesatuan yg harus ada untuk mencapai sesuatu. Jika tidak ada komponen2 dalam sistem tersebut maka kita tidak bisa mencapainya. Nah komponen inilah meliputi pendahuluan kegiatan ini dan penutup. Karena semua proses harus tersusun rapi dan terarah. Kita tida bisa bergerak tanpa strategi dan target. Maka dalam melaksanakan proses belajar mengajar kita perlu menyusun atau mendesain sistem pembelajaran. Agar terciptanya proses belajar mengajar yang baik dan sesuai tujuan.
BalasHapusDesain pembelajaran untuk guru prmula adalah dengan melihat kemampuan awal peserta didik dan potensi yang dimiliki. Lalu menyusun tujuan pembelajaran dengan penjabaran kompetensi yang akan dikuasi oleh peserta didik. Menganalisis materi pembelajaran yang ingin di gunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yg sudah di susun. Menganalisis aktivitas pembelajran yaitu menganalisis topik atau materi yg akan di pelajari. Mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan materi pembelajaran dan kemampuan peserta didik. Membuat strategi pembelajaran yang bisa di lakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajr. Kemudian mencari sumber belajar yang dapat di akses oleh siswa dan guru untuk memperolah materi yang akan dipelajari. Lalu menetapkan penilaian belajar yaitu pengukuran kemampuan dan kompetensi yang di kuasai oleh peserta didik. Sehingga adanya umpan balik dari siswa nntinya dan terus berlangsung untuk mencapai tujuan pembeljaran.
saya akan menjawab pertanyaan esa yang kedua yakni bagaimana jika pembelajaran tidak sesuai alur?
BalasHapusmenurut saya jika pembelajaran tidak sesuai dengan alur maka kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan (berantakan). adanya apersepsi, kegiatan inti dan penutup yakni agar kegiatan belajar lebih terarah jelas. apersepsi dimulai dengan guru menggali kembali pengetahuan awal siswa tentang pembelajaran yang sebelumnya dan kaitannya dengan materi hari ini, serta memuat motivasi dan tanya jawab acak yang dilakukan guru untuk mendpatkan atensi siswa dalam belajar, sedangkan kegiatan inti memuat inti dari apa yang ingin kita sbg guru capai, sedangkan evaluasi yaitu berisikan langkah dimana guru memberikan review terhadap hasil proses belajar pada hari itu, merefleksi serta mengevaluasi apa yang didapat dari pembelajaran sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri apa yang didapat dari pembelajaran dan pengetahuan yang tertanam dalam diri siswa lebih meaningfull.
Pembelajaran yang berlangsung di kelas berusaha untuk mengikuti alur: pendahuluan, kegiatan inti, penutup (akhir pembelajaran) karena ini merupakan suatu proses dimana setiap langkah-langkahnya memiliki makna tersendiri. pada pendahuluan guru menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian memberikan motivasi kepada peserta didik dan memberikan rangsangan ditahap awal dengan memberikan penyajian materi dalam kehidupan sehari-hari, untuk inti disini lah kegiatan interaksi dari guru kesiswa dan siswa ke siswa. guru memberikan penyampaian materi kimia yang dipelajari dengan memberikan konsep-kkonsep yang mesti diketahui siswa dan selanjutnya siswa mengembangkan gagasan-gagasan yang diketahuinya dengan cara mencari sumber tentang kimia dalam kehidupan sehari-hari sesuai konteks pembelajaran, dan antar siswa juga bisa berdiskusi terhadap permasalahan yang diberikan oleh guru. untuk penutup guru bisa menentukan seberapa maknanya pembelajaran hari itu jika peserta didik bisa memberikan kesimpulannya maka pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil
BalasHapusKarena dalam mengajarkan suatu materi kita perlu stimulus untuk bisa membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran yang akan kita pelajari. Sependapat dengan tri setiap langkah punya makna. Pendahuluan diawali dengan pengkaitan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari atau dengan materi berikutnya lalu disampaikan tujuan pembelajaran. Bagian Isi tempat menyampaikan materi. Bagian tujuan tempat kita mengulas kembali pelajaran dan menegaskan kembali isi pelajaran serta penyampaian apa yang akan dipelajari selanjutnya. Sehingga itu tidak bisa dibolak-balik proses pelaksanaannya. Saran saya untuk guru pemula kita harus melihat dahulu kebutuhan apa yang diharapkan maka dari situ kita bisa memilih desain mana yang cocok
BalasHapussaya sependapat dengan kak rifani dan kak tri mengenai permasalahan ini Pembelajaran yang berlangsung di kelas haruslah mengikuti alurnya yaitu pendahuluan, kegiatan inti, penutup (akhir pembelajaran) karena ini merupakan suatu proses yang setiap langkah-langkahnya memiliki makna tersendiri.
HapusApakah tidak ada solusi lain dalam pembelajaran agar siswa dapat mengkonstak isi dari pembelajaran?
HapusTentu solusinya adalah buatlah persiapan yang matang sebelum pendidik mengajar di kelas. Seorang guru dalam merancang pembelajaran juga harus semakin terampil dalam mengelola kelas sesuai dengan karakteristik peserta didik untuk mencapai akhir dari tujuan materi yang diajarkan. Ingatlah bahwa dalam proses pembelajaran, tidak ada pembelajaran yang berhasil tanpa persiapan yang benar.
BalasHapusTipsnya, pendidik dapat merancang kegiatan pembelajaran keseluruhan secara weekly ketika teman-teman sedang tidak mengajar (hari minggu). Nah, caranya adalah membuat perancangan yang sangat mudah, yaitu membuat RPP hanya satu halaman saja. RPP satu halaman saja semacam RPP untuk diri kita sendiri yang terdiri dari tujuan pembelajaran, apersepsi, rancangan evaluasi, media yang digunakan, alur pembelajaran, dan inspirasi yang dibagikan. RPP satu halaman sangatlah simple dan semoga saja sangat membantu pendidik mempersiapkan diri sebelum mengajar di kelas.
Ingatlah bahwa setiap peserta didik memiliki keahlian yang berbeda-beda dalam menguasai pelajaran. Untuk itu, teman-teman pendidik sangat perlu memberikan motivasi dan inspirasi kepada para peserta didik untuk memperdalam pelajaran yang dikuasai dan disukai. Jika kita memaksa, kemungkinan besar kemampuan peserta didik hanya berada di tengah-tengah tanpa keahlian pasti. Amanah kita sebagai pendidik adalah mendidik mereka untuk menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa dan negara.
pendidik harus menjadi pembelajar yang terus menyesuaikan ilmu pengetahuan dimiliki dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Dengan kata lain, bahwa guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tipsnya adalah kita bisa menyusun jadwal rutin berapa buku yang harus dibaca dalam satu hari atau satu minggu untuk menambah wawasan kita. Selain itu, kita juga harus sering melakukan penelitian atau menulis sebuah artikel agar kita bisa lebih banyak mengamati dan menganalisa kejadian-kejadian di sekitar, serta rajin mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada.
Pembelajaran yang dilakukan sebenarnya dapat saja dijalankan tanpa mengikuti alur. Namun, pembelajaran yang diselenggarakan jadi sulit untuk diukur tingkat ketercapaiannya. Dengan demikian, idealnya memang pembelajaran yang dilakukan ialah mengikuti alur tersebut. Ini akan memberikan kesan bahwa pembelajaran yang dilakukan step by step atau langkah demi langkah. Dalam alur ini, pendahuluan atau kegiatan awal dimaksudkan untuk memberi pancingan dan curah pendapat (brain storming) agar dapat diarahkan pada materi pelajaran. Sementara itu, kegiatan inti merupakan langkah praktik yang dipakai dalam kegiatan belajar seperti penggunaan metode ajar. Pada bagian akhir hendaknya diberikan kesimpulan sehingga apa yang telah dipelajari akan diulas dan disimpulkan dengan lebih singkat untuk mudah dipahami siswa. Solusi untuk desain pembelajaran bagi guru pemula adalah terus belajar untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak
BalasHapusapakah ada tawaran lain untuk pelilaian ketercapaian pembelajaran ini, jika pembelajaran tidak sesuai alur?
Hapusmenjawab permasalahan diatas yaitu Pembelajaran yang berlangsung di kelas berusaha untuk mengikuti alur: pendahuluan, kegiatan inti, penutup (akhir pembelajaran) karena ini merupakan suatu proses dimana setiap langkah-langkahnya memiliki makna tersendiri. Pendahuluan diawali dengan pengkaitan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari atau dengan materi berikutnya lalu disampaikan tujuan pembelajaran. Bagian Isi tempat menyampaikan materi. Bagian tujuan tempat kita mengulas kembali pelajaran dan menegaskan kembali isi pelajaran serta penyampaian apa yang akan dipelajari selanjutnya. Sehingga itu tidak bisa dibolak-balik proses pelaksanaannya. Sementara itu, kegiatan inti merupakan langkah praktik yang dipakai dalam kegiatan belajar seperti penggunaan metode ajar. Pada bagian akhir hendaknya diberikan kesimpulan sehingga apa yang telah dipelajari akan diulas dan disimpulkan dengan lebih singkat untuk mudah dipahami siswa.
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan yang pertama yaitu harus sesuai dan runut karna penjelasan yg sistematis ,Karena dalam melalukan sesuatu untuk mencapai tujuan atau target kita harus menyusun/mendesain rencana atau strategi agar ketika menjalankannya terarah dan bisa mencapai tujuan yg sudah di susun tdidengan sisyematis juga dalam pembelajatan. Begitu juga dalam sistem prmbelajaran. Jika bicara sistem maka dia satu kesatuan yg harus ada untuk mencapai sesuatu.
BalasHapussependapat dengan Melda untuk permasalahan pertama dimana tentunya pembelajaran yang akan disajikan harus sesuai dan runut karna penjelasan yg sistematis ,Karena dalam melalukan sesuatu untuk mencapai tujuan atau target kita harus menyusun/mendesain rencana atau strategi agar ketika menjalankannya terarah dan bisa mencapai tujuan yg sudah di susun tdidengan sisyematis juga dalam pembelajatan. Begitu juga dalam sistem pembelajarannya.
Hapusmenurut saya pembelajarran di kelas harus dilaksanakan secara sistematis dan terarah, supaya siswa dapat mudah mengkonstruk pengetahuannya sendiri. jika pembelajaran diawali langsung dari inti pembelajaran, maka siswa akan bingung dan sulit untuk menerima pembelajaran. dan untuk guru pemula desain pembelajaran yang akan dibuat dapat didiskusikan dengan guru senior yang ada di sekolah tsb.
BalasHapusPembelajaran yang berlangsung di kelas berusaha untuk mengikuti alur: pendahuluan, kegiatan inti, penutup (akhir pembelajaran). Mengapa harus demikian?
BalasHapusWaw pertanyaanny memotivasi sekali ya,
Baiklah menurut saya begini, pendahuluan umumnya berisi apersepsi, penyamaan konsep yg ia telh miliki, membngun chemstry antara guru dan siswa agar interaksi menjadi lebih baik.
Inti, berisi tentang pokok yg nantinya harus dimiliki siswa (pemhman materi, keterampilan, dan lain sebagainya).
Trakhir penutup ini isiny ap? Umumnya berisi penarikan simpulan dari pembelajaran, agar tdak terjadi kesalah pahaman konsep.
Pertanyaany kenapa harus sistematis, coba diamati kembali, jika penutup dahulu, plajaran saja blum dibuka, jika inti dahulu persepsi/pemhamn awal siswa itu berbeda-beda, ndak nyambung blajar jdinya.
Oleh sebab itu diawali dengan pendaluan, kan enak ditanyain yg ia tahu apa? Tujuan belajr kita hari ini apa? Mereka tau arah belajarny nnti kmana. Kan sistematis. Jadi tercapainya proses pembelajaran itu optimal.
Pembelajaran yang berlangsung di kelas berusaha untuk mengikuti alur: pendahuluan, kegiatan inti, penutup (akhir pembelajaran). Mengapa harus demikian?
BalasHapuskarena ini merupakan suatu proses dimana setiap langkah-langkahnya memiliki makna tersendiri. semuanya disusun secara runut agar lebih memfokuskan siswa dalam proses pembelajaran. pola pikir pun akan runut. soba anda bandingkan dengan yang tidak runut, tentu akan kacau.